ARTIKEL TENTANG KEWIRAUSAHAAN

   Kewirausahaan ialah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut dapat berupa gagasan inovatif, peluang, teknik yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut ialah penciptaan usaha baru yang disusun pada situasi risiko atau ketidakpastian.

Proses kewirausahaan
   proses kewirausahaan dimulai dengan adanya inovasi.Inovasi itu dipengeruhi oleh sekian banyak  faktor baik yang berasal dari individu maupun di luar pribadi, laksana pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut menyusun ‘’locus of control’’, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan perkembangan yang lantas berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.Secara internal, keinovasian diprovokasi oleh hal yang bersal dari individu, laksana locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan hal yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh sebab itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melewati proses yang diprovokasi lingkungan, organisasi, dan keluarga.

Inovasi

  •  Keberhasilan wirausaha dicapai bilamana wirausaha memakai produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai perangkat untuk mencari perubahan.
  • Mengubah kendala menjadi peluang
  • Menciptakan permintaan melewati penemuan baru (market driven).

Berdasarkan keterangan dari Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat membuat peluang guna memenuhi keperluan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha butuh mengidentifikasi dan mengevaluasi seluruh resiko yang barangkali terjadi dengan cara:

  • Pengurangan resiko melewati strategi yang proaktif
  • Penyebaran resiko pada aspek yang sangat mungkin
  • Pengelolaan resiko yang menyebabkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang butuh dievaluasi, yaitu:

  1. Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi dampak adanya ketidakpastian pasar
  2. Resiko finansial, terjadi dampak rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
  3. Resiko teknik, terjadi dampak kegagalan teknik

Bagaimana gagasan dapat menjadi peluang, ada sejumlah cara guna melakukannya yaitu:

  • Ide bisa digerakkan secara internal melewati perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik guna dapat mengisi kepuasan pelanggan
  • Ide dapat didapatkan dalam format produk dan jasa baru
  • Ide dapat didapatkan dalam format modifikasi, bagaimana pekerjaan dilaksanakan atau dimodifikasi teknik melakukan sebuah pekerjaan

Sumber-sumber Potensial Peluang
   Proses penjaringan gagasan disebut screening yang adalahsuatu teknik terbaik guna menuangkan gagasan potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan gagasan (screening) gagasan dapat dilaksanakan dengan teknik Menciptakan produk baru dan berbeda, meneliti pintu peluang, analisis produk dan proses buatan secara mendalam, menaksi ongkos awal, dan memperhitungkan resiko yang barangkali terjadi.

Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

Produk dan jasa yang diciptakan harus membuat nilai untuk pembeli, untuk tersebut wirausaha mesti benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.

Ada dua bagian pasar yang butuh diperhatikan:

  • Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
  • Waktu penyerahan dan masa-masa permintaan barang/jasa Kemampuan untuk mendapat  peluang, paling bergantung pada keterampilan wirausaha untuk meneliti pasar, yang mencakup aspek:
  • Analisis demografi pasar
  • Analisis serta tingkah laku pesaing
  • Analisis keunggulan berlomba pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dirasakan dapat membuat peluang

Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha mesti meneliti potensi-potensi yang dipunyai pesaing, misalnya:

  • Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
  • Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
  • Dukungan keuangan
  • Keunggulan-keunggulan yang dipunyai pesaing di pasar Kemampuan pesaing untuk menjaga posisi pasar bisa dievaluasi dengan meneliti kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

Pintu kesempatan usaha baru dapat didapatkan dengan teknik (Zimmerer):

  • Produk baru mesti segera dijual dalam jangka masa-masa yang relatif singkat
  • Kerugian kiat harus rendah
  • Bila pesaing tidak begitu agresif guna mengembangkan strategi produknya
  • Pesaing tidak mempunyai teknologi yang canggih
  • Pesaing sejak mula tidak mempunyai strategi dalam menjaga posisi pasarnya
  • Perusahaan baru memiliki keterampilan dan sumbe-sumber guna menghasilkan produk barunya

Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, keterampilan dan keikhlasan pesaing untuk menjaga posisi pasarnya:

Kesamaan dan kelebihan produk yang dikembangkan pesaing
   Tingkat keberhasilan yang dijangkau pesaing dalam pengembangan produknya
Seberapa besar sokongan keuangan pesaing untuk pengembangan produk baru Resiko teknik ialah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial ialah kegagalan yang timbul dampak ketidakcukupan dana.

Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
   Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang mesti dimiliki ialah mempunyai jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut diprovokasi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi tersebut sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.Untuk dapat menjangkau tujuan yang diharapkan, maka masing-masing orang membutuhkan ciri-ciri dan pun mempunyai sifat-sifat dalam kewirausahaan.

Ciri-ciri seorang wirausaha merupakan:

  • Percaya diri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Pengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi ke masa depan
  • Jujur dan tekun

Wirausahawan ialah seseorang yang mempunyai jiwa dan keterampilan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki keterampilan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda

Sifat-sifat seorang wirausaha merupakan:
  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berjuang untuk berprestasi, berorientasi pada laba, mempunyai ketekunan dan ketabahan, mempunyai tekad yang kuat, suka bekerja keras, bersemangat ddan mempunyai inisiatif.
  • Memiliki keterampilan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, bisa bergaul dengan orang beda dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba dapat dan mempunyai jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan teknik pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki kepercayaan bahwa hidup tersebut sama dengan kerja keras.


  • Kemampuan dan keinginan untuk mengawali usaha (start-up)
  • Kemampuan untuk menggarap sesuatu yang baru (creative)
  • Kemampuan dan keterampilan untuk menggali peluang (opportunity)
  • Kemampuan dan keberanian guna menanggung resiko (risk bearing)
  • Kemampuan guna mengembangkan gagasan dan meramu sumber daya

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut dibutuhkan terutama untuk:

  • Menghasilkan produk atau jasa baru
  • Menghasilkan nilai tambah baru
  • Merintis usaha baru
  • Melakukan proses/teknik baru
  • Mengembangkan organisasi baru

Sikap wirausaha
Dari susunan ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat anda identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diusung dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

1.Disiplin
    Dalam mengemban kegiatannya, seorang wirausahawan mesti mempunyai kedisiplinan yang tinggi.

2.Komitmen Tinggi
    Komitmen ialah kesepakatan tentang sesuatu urusan yang diciptakan oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

3.Jujur
    Kejujuran adalahlandasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.

4.Kreatif dan Inovatif
    Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan mesti mempunyai daya kreativitas yang tinggi.

5.Mandiri
    Seseorang disebutkan “mandiri” bilamana orang itu dapat melakukan kemauan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak beda dalammengambil keputusan atau bertindak, tergolong mencukupi keperluan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.

6.Realistis
    Seseorang disebutkan realistis bila orang tersebut dapat menggunakan fakta/realita sebagai landasan beranggapan yang rasional dalam setiap pemungutan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya
Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam meminimalisir tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan keyakinan diri, serta menambah daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam meluangkan lapangan kerja untuk para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh peluang kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.

Menurunnya tingkat pengangguran dominan  terhadap naiknya penghasilan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Di samping itu, dominan  pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang seringkali ditimbulkan oleh sebab tingginya pengangguran.

Seorang wirausaha mempunyai peran paling besar dalam mengerjakan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian sebuah negara merupakan:

  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan penghasilan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor buatan (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
  • Meningkatkan produktivitas nasional


Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap mengerjakan wirausaha:
1.Tahap memulai
    Tahap di mana seseorang yang berniat untuk mengerjakan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, dimulai dengan menyaksikan peluang usaha baru yang barangkali apakah membuka usaha baru, mengerjakan akuisisi, atau mengerjakan ‘’franchising’’.Tahap ini pun memilih jenis usaha yang akan dilaksanakan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.

2.Tahap mengemban usaha.
    Dalam etape ini seorang wirausahawan mengelola sekian banyak  aspek yang berhubungan dengan usahanya, merangkum aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang mencakup bagaimana memungut risiko dan memungut keputusan, pemasaran, dan mengerjakan evaluasi.

3.Tahap menjaga usaha
    Tahap di mana wirausahawan menurut hasil yang telah dijangkau melakukan analisis pertumbuhan yang dijangkau untuk ditindaklanjuti cocok dengan situasi yang dihadapi.[rujukan?]

4.Tahap mengembangkan usaha
    Tahap di mana andai hasil yang didapatkan tergolong positif atau merasakan perkembangan atau bisa bertahan maka ekspansi usaha menjadi di antara pilihan yang barangkali diambil.

5.Tidak kompeten dalam manajerial.
     Tidak kompeten atau tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan hal penyebab utama yang menciptakan perusahaan tidak cukup berhasil.
 Kurang kawakan baik dalam keterampilan mengkoordinasikan, kemampuan mengelola sumber daya manusia, maupun keterampilan mengintegrasikan operasi perusahaan.
Kurang bisa mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat sukses dengan baik, hal yang sangat utama dalam keuangan ialah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan merawat aliran kas mengakibatkan operasional perusahan dan menyebabkan perusahaan tidak lancar.
6.Gagal dalam perencanaan.
     Perencanaan adalah titik mula dari sebuah kegiatan, sekali tidak berhasil  dalam perencanaan maka bakal mengalami kendala dalam pelaksanaan.

7.Lokasi yang tidak cukup memadai.
   Lokasi usaha yang strategis merupakan hal yang menilai keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat menyebabkan perusahaan sulit beroperasi sebab kurang efisien.

8.Kurangnya pemantauan peralatan.
   Pengawasan erat bersangkutan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan menyebabkan pemakaian perangkat tidak tepat guna dan tidak efektif.

9.Sikap yang tidak cukup sungguh-sungguh dalam berusaha.
   Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan menyebabkan usaha yang dilaksanakan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap separuh hati, bisa jadi gagal menjadi besar.

10.Ketidakmampuan dalam mengerjakan peralihan/transisi kewirausahaan.
   Wirausaha yang tidak cukup siap menghadapi dan mengerjakan perubahan, tidak bakal menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya dapat diperoleh bilamana berani menyelenggarakan perubahan dan dapat membuat pergantian setiap waktu.